Iwan Fals
Dengar rintihan
berjuta kepala ... waktu lapar menggila
hamparan manusia
tunggu mati ... nyawa tak ada arti
kering kerontang
meradang ... entah sampai kapan
datang tikam
nurani ... selaksa doa penjuru dunia
mengapa tak rubah
bencana ... menjerit Afrika menyerang
Ethiopia
Ethiopia ...
ethiopia ... ethiopia ... ethiopia ...
ethiopia ...
ethiopia ... ethiopia ... ethiopia ...
Derap langkah
sang penggali kubur angkat yang mati dengan kelingking
para demurka
bocah petaka tak akan lenyap kian menggema
nafas orang-orang
disana merobek telinga ... telanjangi kita
Lalat-lalat
berdansa cacaca berebut makan dengan mereka
tangis bayi di
tete ibu nya keringkan air mata dunia
obrolan kita di
meja makan tentang mereka yang kelaparan
lihat sekarat dilayar
TV antar kita pergi kealam mimpi ...
Ethiopia ...
ethiopia ... ethiopia ... ethiopia ...
ethiopia ...
ethiopia ... ethiopia ... ethiopia ...
Disana terihat
tuan burung nazar ... terbang disisi iga-iga yang keuar
jutaan orang
memaki takdirnya ... jutaan orang mengutuk nasibnya
jutaan orang
marah ... jutaan orang gak bisa berbuat apa-apa
setiap detik
slalu saja ada yang merintih ... setiap menit selalu saja ada yang mengeram
aku dengar jerit
mu dari sini ... aku dengar tangis mu dari sini
aku derngar ...
namun aku hanya bisa mendengar ... aku hanya bisa sedih
sehitam kulitmu
... sehitam nasib mu
waktuk kita
sedang makan ... waktu kita sedang minum
mereka haus ...
mereka lapar ... meraka lapar
0 komentar:
Posting Komentar