Kebanyakan hal yang indah dalam hidup memerlukan waktu yang lama dan penantian kita tidaklah sia-sia. Walaupun menunggu membutuhkan banyak hal-iman, keberanian dan penghargaan-, penantian menjanjikan satu hal yang tidak dapat seorang pun bayangkan. Pada akhirnya Tuhan dalam segala hikmat-Nya, meminta kita menunggu karena alasan yang penting.
Apabila kamu mencintai seseorang, jangan lepaskan dia. Jangan percaya bahwa melepaskan selalu berarti kamu benar-benar mencintai, melainkan berjuanglah demi cintamu. Itulah cinta sejati.
Lebih baik menunggu orang yang kamu inginkan daripada berjalan bersama "orang yang tersedia". Lebih baik menunggu orang yang kamu cintai daripada orang yang berada di sekelilingmu. Lebih baik menunggu orang yang tepat karena hidup ini terlalu singkat untuk dibuang hanya dengan "seseorang".
Kadangkala orang yang kamu cinta adalah orang yang paling menyakiti hatimu, dan kadangkala teman yang membawamu kedalam pelukannya dan menangis bersamamu adalah cinta yang tidak kamu sadari.
Apakah cinta itu? Mereka yang tidak menyukainya menyebutnya tanggung jawab, mereka yang hanya ingin bermain dengannya menyebutnya permainan, mereka yang tidak memilikinya menyebutnya sebuah impian, dan mereka yang mencintainya menyebutnya takdir.
Kadang Tuhan yang mengetahui yang terbaik, akan memberi kesusahan untuk menguji kita. Kadang Ia pun melukai hati kita, supaya hikmat-Nya dapat tertanam di dalam. Jika kita kehilangan cinta maka pasti ada alasan dibaliknya, alasan yang kadang sulit untuk mengerti namun kita tetap percaya bahwa ketika Ia mengambil sesuatu Ia telah siap memberikan yang lebih baik.
Mengapa menunggu? Karena walaupun kita ingin mengambil keputusan, kita tidak ingin tergesa-gesa. Karena walaupun kita ingin cepat-cepat, kita tidak ingin sembrono. Karena walaupun kita ingin segera menemukan orang yang kita cintai, kita tidak ingin kehilangan jati diri kita dalam proses pencarian itu.
Jika ingin berlari, belajarlah berjalan terlebih dahulu. Jika ingin berenang, belajarlah mengapung terlebih dahulu. Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai terlebih dahulu.
Pada akhirnya, lebih baik menunggu orang yang kita inginkan, ketimbang memilih apa yang ada, tetapi lebih baik menunggu orang yang kita cintai ketimbang memuaskan diri dengan apa yang ada, tetapi juga akan lebih baik lagi menunggu orang yang tepat. Karena hidup terlampau singkat untuk dilewatkan bersama orang yang salah, karena menunggu mempunyai tujuan yang mulia dan misterius.
Perlu kau ketahui bahwa bunga tidak mekar dalam semalam, Roma tidak dibangun dalam sehari, kehidupan dirajut dalam rahim selama sembilan bulan, cinta yang agung terus bertumbuh selama kehidupan.
Kenapa kita menutup mata ketika tidur? Ketika kita menangis? Ketika kita membayangkan? Ketika kita berciuman? Ini karena hal terindah di dunia tidak terlihat.
Kita semua agak aneh, dan hidup sendiri juga aneh, dan kita menemukan seseorang yang keunikannya sejalan dengan kita, kita bergabung dengannya dan jatuh kedalam satu keanehan serupa yang dinamakan cinta.
Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan, ada orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan. Tetapi ingatlah, melepaskan bukanlah akhir dari dunia, melainkan awal suatu kehidupan baru.
Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis, mereka yang tersakiti, yang telah mencari dan mencoba, karena merekalah yang bisa menghargai betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka.
Cinta yang agung adalah ketika kamu menitikkan air mata dan masih peduli terhadapnya, ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih menunggunya dengan setia, ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata " aku turut bahagia untukmu".
Apabila cinta tidak berhasil, bebaskan dirimu. Biarkan hatimu melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas lagi. Ingatlah bahwa kamu menemukan cinta dan kehilangannya, tetapi ketika cinta itu mati, kamu tidak perlu mati bersamanya. Orang terkuat bukanlah mereka yang selalu menang, melainkan mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh.
Entah bagaimana, dalam perjalanan kehidupan, kamu belajar tentang dirimu sendiri, dan menyadari bahwa penyesalan tidak seharusnya ada, hanyalah penghargaan-penghargaan abadi atas pilihan-pilihan kehidupan yang telah kau buat.
Teman sejati mengerti ketika kamu berkata "aku lupa", menunggu selamanya ketika kamu berkata "tunggu sebentar", tetap tinggal meskipun kamu berkata "tinggalkan aku sendiri", membuka pintu meski kamu belum mengetuk dan berkata " boleh aku masuk?".
Mencintai, bukanlah bagaimana kamu melupakan, melainkan bagaimana kamu memaafkan, bukanlah apa yang kamu lihat, melainkan apa yang kamu rasakan, bukanlah bagaimana kamu melepaskan, melainkan bagaimana kamu bertahan.
Lebih berbahaya mencucurkan air mata dalam hati, dibandingkan menangis tersedu-sedu, air mata yang keluar dapat dihapus sementara air mata yang tersembunyi menggoreskan luka yang tidak pernah hilang.
Dalam urusan cinta, kita sangat jarang menang. Tetapi ketika cinta itu tulus, meskipun kalah, kamu tetap menang. Hanya karena kamu berbahagia, dapat mencintai seseorang lebih dari kamu mencintai diri kamu sendiri.
Akan tiba saatnya dimana kamu berhenti mencintai seseorang, bukan karena orang itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita menyadari orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.
Apabila kamu mencintai seseorang, jangan lepaskan dia. Jangan percaya bahwa melepaskan selalu berarti kamu benar-benar mencintai, melainkan berjuanglah demi cintamu. Itulah cinta sejati.
Lebih baik menunggu orang yang kamu inginkan daripada berjalan bersama "orang yang tersedia". Lebih baik menunggu orang yang kamu cintai daripada orang yang berada di sekelilingmu. Lebih baik menunggu orang yang tepat karena hidup ini terlalu singkat untuk dibuang hanya dengan "seseorang".
Kadangkala orang yang kamu cinta adalah orang yang paling menyakiti hatimu, dan kadangkala teman yang membawamu kedalam pelukannya dan menangis bersamamu adalah cinta yang tidak kamu sadari.
Apakah cinta itu? Mereka yang tidak menyukainya menyebutnya tanggung jawab, mereka yang hanya ingin bermain dengannya menyebutnya permainan, mereka yang tidak memilikinya menyebutnya sebuah impian, dan mereka yang mencintainya menyebutnya takdir.
Kadang Tuhan yang mengetahui yang terbaik, akan memberi kesusahan untuk menguji kita. Kadang Ia pun melukai hati kita, supaya hikmat-Nya dapat tertanam di dalam. Jika kita kehilangan cinta maka pasti ada alasan dibaliknya, alasan yang kadang sulit untuk mengerti namun kita tetap percaya bahwa ketika Ia mengambil sesuatu Ia telah siap memberikan yang lebih baik.
Mengapa menunggu? Karena walaupun kita ingin mengambil keputusan, kita tidak ingin tergesa-gesa. Karena walaupun kita ingin cepat-cepat, kita tidak ingin sembrono. Karena walaupun kita ingin segera menemukan orang yang kita cintai, kita tidak ingin kehilangan jati diri kita dalam proses pencarian itu.
Jika ingin berlari, belajarlah berjalan terlebih dahulu. Jika ingin berenang, belajarlah mengapung terlebih dahulu. Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai terlebih dahulu.
Pada akhirnya, lebih baik menunggu orang yang kita inginkan, ketimbang memilih apa yang ada, tetapi lebih baik menunggu orang yang kita cintai ketimbang memuaskan diri dengan apa yang ada, tetapi juga akan lebih baik lagi menunggu orang yang tepat. Karena hidup terlampau singkat untuk dilewatkan bersama orang yang salah, karena menunggu mempunyai tujuan yang mulia dan misterius.
Perlu kau ketahui bahwa bunga tidak mekar dalam semalam, Roma tidak dibangun dalam sehari, kehidupan dirajut dalam rahim selama sembilan bulan, cinta yang agung terus bertumbuh selama kehidupan.
Kenapa kita menutup mata ketika tidur? Ketika kita menangis? Ketika kita membayangkan? Ketika kita berciuman? Ini karena hal terindah di dunia tidak terlihat.
Kita semua agak aneh, dan hidup sendiri juga aneh, dan kita menemukan seseorang yang keunikannya sejalan dengan kita, kita bergabung dengannya dan jatuh kedalam satu keanehan serupa yang dinamakan cinta.
Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan, ada orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan. Tetapi ingatlah, melepaskan bukanlah akhir dari dunia, melainkan awal suatu kehidupan baru.
Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis, mereka yang tersakiti, yang telah mencari dan mencoba, karena merekalah yang bisa menghargai betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka.
Cinta yang agung adalah ketika kamu menitikkan air mata dan masih peduli terhadapnya, ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih menunggunya dengan setia, ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata " aku turut bahagia untukmu".
Apabila cinta tidak berhasil, bebaskan dirimu. Biarkan hatimu melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas lagi. Ingatlah bahwa kamu menemukan cinta dan kehilangannya, tetapi ketika cinta itu mati, kamu tidak perlu mati bersamanya. Orang terkuat bukanlah mereka yang selalu menang, melainkan mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh.
Entah bagaimana, dalam perjalanan kehidupan, kamu belajar tentang dirimu sendiri, dan menyadari bahwa penyesalan tidak seharusnya ada, hanyalah penghargaan-penghargaan abadi atas pilihan-pilihan kehidupan yang telah kau buat.
Teman sejati mengerti ketika kamu berkata "aku lupa", menunggu selamanya ketika kamu berkata "tunggu sebentar", tetap tinggal meskipun kamu berkata "tinggalkan aku sendiri", membuka pintu meski kamu belum mengetuk dan berkata " boleh aku masuk?".
Mencintai, bukanlah bagaimana kamu melupakan, melainkan bagaimana kamu memaafkan, bukanlah apa yang kamu lihat, melainkan apa yang kamu rasakan, bukanlah bagaimana kamu melepaskan, melainkan bagaimana kamu bertahan.
Lebih berbahaya mencucurkan air mata dalam hati, dibandingkan menangis tersedu-sedu, air mata yang keluar dapat dihapus sementara air mata yang tersembunyi menggoreskan luka yang tidak pernah hilang.
Dalam urusan cinta, kita sangat jarang menang. Tetapi ketika cinta itu tulus, meskipun kalah, kamu tetap menang. Hanya karena kamu berbahagia, dapat mencintai seseorang lebih dari kamu mencintai diri kamu sendiri.
Akan tiba saatnya dimana kamu berhenti mencintai seseorang, bukan karena orang itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita menyadari orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.
0 komentar:
Posting Komentar